Penelitian Tindakan Kelas (PTK) BAB 1 Lengkap


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus ditempuh oleh siswa di lembaga pendidikan baik lingkup SD, SMP maupun SMA. Hal berikut sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 40 ayat (2) menyatakan bahwa Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkewajiban untuk menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Guru Pendidikan Agama Islam di sekolah dituntut lebih dari itu, yakni tidak hanya menjadikan peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki serta dapat memahami dan menghayati ajaran agama Islam secara baik dan benar, namun juga menanamkan nilai-nilai luhur ajaran agama Islam sebagai landasan moral, etika, dan akhlak mulia, dalam kerangka pembentukan sikap dan watak, serta perilaku akhlakul karimah peserta didik melalui berbagai strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan serta contoh keteladanan uswah hasanah yang ditampilkan guru PAI dalam kehidupan sehari-hari.

Karena itu, guru PAI diharapkan tidak hanya mampu melakukan transfer of knowledge memberikan pengetahuan namun yang lebih penting dapat secara baik melakukan transfer of values atau ethics menanamkan nilai-nilai kebaikan atau perilaku yang baik. Upaya transfer of values atau ethics sekarang ini merupakan suatu keharusan dan menjadi kebutuhan mendesak dalam kerangka menegakkan kembali nilai-nilai spirituil dan jati diri bangsa Indonesia yang hingga kini masih belum bisa keluar dari berbagai krisis yang sedang melanda bangsa Indonesia.

Guru PAI dan Budi Pekerti pada sekolah mempunyai peranan yang sangat urgen dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik agar dapat menghayati ajaran Islam. Guru PAI dan Budi Pekerti juga figur seorang leader, yang mampu menyemangati masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai ajaran Islam dalam rangka membentuk sikap dan watak, serta perilaku akhlakul karimah peserta didik melalui berbagai model pembelajaran yang dikembangkan di sekolah. Dalam mewujudkan pendidikan Agama Islam yang berkualitas, guru dituntut untuk kreatif dan profesional sehingga mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian dapat dilihat urgensi keberadaan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memiliki peran aktif untuk menciptakan suasana kondusi belajar yang bermakna karena didalamnya mencakup pelajaran budi pekerti.
b. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai sebuah materi yang akan mengantarkan siswa untuk mengenal kepada Allah SWT. Sehingga nantinya siswa dapat menjadi orang yang beriman dan berakal sesuai dengan ajaran islam.

Membicarakan pendidikan Agama Islam di sekolah tidaklah cukup membicarakan tentang landasan hukumnya saja. Pembicaraan mengenai pelaksanaan tidaklah kalah penting dengan pembahasan landasan hukum tersebut. Oleh karena itu, kementrian agama telah banyak melakukan upaya untuk meningkatkan pelaksanaan agama di sekolah. Berbagai pertemuan diadakan bermacam keputusan dikeluarkan. Berbagai macam penataran diadakan, tidak lebih jauh dari pada itu. Perubahan kurikulum akan selalu berkembang menyesuaikan dengan kebutuhan zaman dan perkembangan cara pandang berpikir manusia.

Pentingnya pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang aktif, kreatif, inovatif, gembira dan berbobot perlu dilaksanakan sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Begitupula pelaksanaan pendidikan yang berada di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Malang haruslah mampu memberikan dampak yang signifikan kepada para peserta didikya baik secara pengetahuan maupun secara pengalaman.

Salah satu jenjang yang menjadi fokus perhatian peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah kelas XI Akselerasi untuk pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. Kelas ini tergolong kelas berkumpulnya para peserta didik yang memiliki kapasitas keilmuan berada di atas rata-rata. Sehingga mereka memerlukan perhatian khusus agar keberadaan materi ajar menjadi lebih menarik dan mampu untuk dijadikan sebagai pengalaman yang nyata.

Hasil observasi yang dilakukan pada kelas XI Akselerasi 1 dan 2 SMAN 3 Malang memberikan gambaran bahwa peserta didik memerlukan inovasi dalam pembelajarannya agar materi menjadi menarik perhatian para peserta didik, dan sering kali keberadaan metode pengajaran kurang variatif dalam tahapannya sehingga membosankan dan mengakibatkan kejenuhan dan hilangnya konsentrasi peserta didik di kelas.

Baca Juga:

Deretan Foto Natasha Wilona Tanpa Make Up Bikin Pangling
Hasil Gajian Uc News Sangat Menjanjikan
Aplikasi News Cat Terbukti Membayar Langsung ke Rek Lokal

Salah satu metode yang dapat membantu dalam meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan metode diskusi. Sehingga peserta didik dapat melakukan sekurang-kurangya tiga hal penting yaitu, pertama adalah melakukan hubungan dialogis antara kerabat ataupun kelompok diskusi. Kedua peserta didik dapat bereksplorasi mencari literature dan keterangan yang dapat menambah wawasan peserta didik, ketiga peserta didik bebas untuk menyampaikan pendapat sehingga mereka mampu untuk berpikir logis dan menjadikannya sebagai pengalaman yang nyata.

B. Rumusan Masalah 
1. Apakah pelaksanaan  metode diskusi dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran perkembangan peradaban Islam?
2. Bagaimana pelaksanaan diskusi dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran perkembangan peradaban islam?

C. Tujuan  Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan  metode diskusi dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran perkembangan peradaban Islam.
2. Untuk mengetahui implementasi diskusi dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran perkembangan peradaban islam.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Secara teoritis penelitian ini akan mengkaji metode pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS melalui metode diskusi. Dengan demikian temuan penelitian ini akan memperkaya khasanah pengetahuan di bidang metode pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa :
1) Menjadikan siswa lebih tertarik dalam belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
2) Siswa dapat menjadikan pelajaran sebagai pengalaman yang nyata.

b. Bagi Guru :
1) Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan guru terkait pengembangan metode pembelajaran.
2) Sebagai upaya untuk lebih mengoptimalisasikan kemampuan yang sebelumnya telah dimiliki oleh guru.

c. Bagi Sekolah :
1) Sekolah mampu untuk menerapkan metode diskusi dan dijadikan sebagai figur bagi mata pelajaran yang lainnya.
2) Sekolah mampu untuk meningkatkan kwalitas metode yang selama ini berada di sekolah.

d. Bagi Praktikan :
Sebagai sarana untuk menerapkan metode pembelajaran baru di lingkungan yang baru pula, sehingga diharapkan hal mampu meningkatkan kualitas mengajar praktikan.

E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis  yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran akan memberikan inovasi dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak.
2. Suasana belajar dengan menggunakan metode dalam pembelajaran akan menjadi hidup dan menarik. Karena, peserta didik dapat melakukan proses tanya jawab dengan leluasa pada kelompok kecil tersebut.
3. Kelas XI Aksel SMAN 3 Malang merupakan kelas yang terdiri dari dua kelas besar. Penggunaan metode diskusi dalam kelompok diskusi kecil akan memudahkan siswa saling berinteraksi, sehingga akan memudahkan siswa dalam memahami isi materi yang disampaikan.

BAB II Penelitian Tindakan Kelas Lengkap
Previous
Next Post »

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai topik, Mohon maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbaru P*RN*G*R*FI, OB*T, H*UCK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan di tampilkan! ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment