Cara tepat memberi pengertian tentang pengasuhan anak tanpa kesan menggurui


"Perang" antar ibu-ibu biasanya dimulai dari satu pihak yang hobi berkomentar, dengan maksud memberi saran, namun merasa paling benar dan amat menggurui.

•    Pernah dengar istilah "Mummy Mafia"? ya, kalimat ini biasanya digunakan untuk menggambarkan para ibu yang gemar memberikan komentar atau argumen dengan berbagai nada menggurui, yang pada akhirnya membuat suasana menjadi panas. Mereka ini juga biasanya senang menyalahkan bahkan mencemooh cara orang lain mengasuh anaknya.

       Ini yang menjadi cikal bakal keributan besar di kalangan para ibu, seperti memperdebatkan; "lebih baik mana, ibu bekerja dan ibu rumah tangga?" Atau "Jika tidak memberikan ASI, Anda bukan ibu yang baik" bahkan keributan "Belum melahirkan normal artinya belum menjadi ibu seutuhnya" wah, tentu saja hal ini sangat menyebalkan dan dampaknya sudah pasti negatif. Ditambah lagi, belum tentu yang dijadikan acuan untuk mencela tadi, belum tentu benar.

       Padahal biasanya kita yang baru memiliki momongan, kerap menggantungkan diri pada nasihat dari keluarga dan teman bagaimana membesarkan anak-anak mereka. Di zaman internet sekarang ini, komunitas online juga menjadi salah satu sumbernya. Dengan sikap menyebalkan seperti yang dilakukan oleh para pencari kesalahan tadi, bayangkan ada berapa ibu yang akan menyerah untuk mencari tahu, sehingga pada akhirnya mengasuh anak seadanya saja?

      Aduh, sepertinya sudah cukup ya pertengkaran di muka bumi ini. Bukankah akan lebih baik jika para ibu saling mendukung satu sama lain? Adakah cara pengasuhan terbaik di dunia? Ada. Kasih sayang. Dan ini sudah pasti dimiliki oleh orangtua pada anaknya. Karena itu, beberapa hal yang harus diingat untuk membantu orangtua yang sedang bergulat dalam pengasuhan anak adalah:

•    1. Tidak ada cara terbaik yang bisa dilakukan sama rata kepada setiap anak
     Setiap anak itu unik dan berbeda satu dengan lainnya, bukan? Lalu kenapa harus pukul rata dengan mengatakan bahwa yang dilakukan orang itu salah dan kita benar? Tidak ada salah atau benar dalam pengasuhan. Yang ada adalah cara mengasuh yang paling cocok dengan karakter anak masing-masing.

•    2. Jadilah pendengar yang baik
      Pendiri Sekolah Cikal, Najelaa Shihab, pernah mengatakan dalam sebuah workshopnya; "Ada bedanya antara mendengarkan dengan menunggu giliran berbicara." Jika Anda mendengarkan dengan baik, tentu segala permasalahan sudah terungkap secara menyeluruh. Sehingga, saat dimintai saran, Anda bisa memberi yang paling tepat sasaran.

•    3. Berikan acknowledge sebelum saran
     Gunakan kalimat pengakuan seperti "Iya sih, aku bisa lihat kamu bingung.." berempati pada apa yang dirasakannya terlebih dahulu, sehingga ia dapat membangun koneksi dengan Anda. Jika sudah terbangun dengan baik, ia akan bisa menerima saran dari Anda dengan lapang dada.

•    4. Gunakan data dan fakta yang komprehensif
     Sama-sama mencari dan mengumpulkan data dari berbagai buku maupun literasi juga bisa jadi kegiatan belajar yang menyenangkan. Bisa jadi Anda dan teman bernostalgia ke zaman sekolah dulu, saat sama-sama mengumpulkan data untuk mengerjakan tugas. Lagi pula, data yang relevan pasti lebih masuk akal ketimbang opini.

•    5. Hindari perdebatan yang tidak perlu
     Baru memiliki anak tidak selalu terasa mudah. Karena itu wajar jika seorang ibu amat sensitif pada kalimat-kalimat orang sekitarnya, meski sebetulnya tidak bermaksud demikian. Demikian ujar Nina Garcia dari tulisannya di sleepingshouldbeeasy.com. Tak perlu ngotot-ngototan, terima saja bahwa kita semua memang berbeda. Dan itu tidak apa-apa.

•    6. Pergunakan kalimat tanya
     Psikolog Elly Risman pernah mengatakan; Akan lebih menyenangkan jika diawali dengan pertanyaan; seperti, "Menurut kamu sendiri sebaiknya bagaimana?" kalau ia bertanya lagi baru jelaskan pendapat Anda. Kadang, merumuskan pendapat lalu mengungkapkannya dengan kata tanya juga relevan.

•    7. Beri saran setelah diminta saja
     Tidak perlu terburu-buru. Kalau sudah saatnya Anda diminta untuk memberikan saran, maka ungkapkanlah. Namun jika yang diceritakan kasusnya agak sulit dan Anda tak mengerti, ada baiknya memberi saran agar ia bertanya pada ahlinya yaitu Psikolog anak, misalnya. Jadi Anda tidak akan salah memberikan saran.
Kita semua tahu bahwa tidak ada orangtua yang lebih sayang atau kurang sayang pada anaknya. Karena itu, tak perlu jadi mummy mafia. Semua ibu memiliki nilai masing-masing, dan ini harus dihargai. Maka, jika benar-benar ingin membantu, jadilah teman yang baik. Hadir di sana untuk sahabat yang sedang kebingungan, meski sebetulnya tidak ada kegiatan juga.

          Memberikan semangat dengan ajakan keluar dan menikmati me time tentu jauh lebih baik ketimbang mendikte yang harus dilakukan seseorang, dengan cara menyebalkan.

Anda suka artikel ini? Bagikan..

Previous
Next Post »

2 komentar

Click here for komentar
Anonim
admin
6 Februari 2017 pukul 10.24 ×

Nice info, bermanfaat bngt

Reply
avatar
Unknown
admin
13 Februari 2017 pukul 23.32 ×

thnks to visit, semoga bermanfaat

Reply
avatar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai topik, Mohon maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbaru P*RN*G*R*FI, OB*T, H*UCK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan di tampilkan! ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment