Lalu bagaimana salam itu dapat mensejahterakan ummat dalam arti secara fisik,jasmaniyh?Nabi SAW mengarkan pula hendaklah salam itu diringi dengan perbuatan sebagai pernyataan dari ucapan itu sendiri,yaitu hendaklah memberi makan/Minum kepada yang lapar/haus serta menjalin shilaturahmi.Tidak ada artinya uluk salam kita bagi orang yang sedang lapar dan haus,karena mereka itu membutuhkan tidak sekedar kata tetapi juga perbuatan nyata berupa makan dan minum.Kita sangat murah dalam mengucapkan salam tetapi tangan kita mengepal,menggemgan,pelit membantu orang yang kekurangan.
Lisan kita sangat fasoih mengucapkan salam tetapi kelakuan kita malah memutuskan hubungan kekeluargaan.Kita itu sering mengucapkan salam tetapi kita jarang shalat memohon kepada Allah pemilik asma As salam,apalagi shalatwaktu malam ketika orang lain sedang enak nyenyak dalam tidur.Saudaraku,kalau kita beruluk salam dengan cara seperti itu,bagaimana kita dapat menenmui surga denga selamat sejahtrera?
Karena salam itu berasal dari asma Allah,As Salam berarti yang maha sejahtera,maka hendaklah kita sampaikan salam itu dengan cara yang baik dan benar,tidak dengan bermain-main dan dengan maksud mempermainkannya.Penuh rasa takut (khouf),atas siksa dan azab-Nya serta rasa harap (Raja’)atas ampunan dan surge-Nya kepada Dia,Allah yang memberikan salam itu.
Kita ucapkan sesuai dengan ajaran islam dan bukan dengan cara lidah kampong kita,seperti misalnya sapaan yang sering kita dengar,”Lam lekum”.Kalau uluk salamnya seperti itu yang pantas juga jawabannya yang sering kita juga dengar”kum salam”.Salam yang begini tidak ada makna dan artinya bahkan tidak ada pahalanya seperti yang dijanjikan Allah dan Rasulnya.Bahkan mungkin azab dan siksa yang akan datang karena kita berkesan malecehkan,mempermainkan asma-Nya.Pantas saja pak kyai itu berujar cukup kita ucapkan saja dengan selamat pagi dan seterusnya,karena yang lebih artinya,dimengerti secara bahasa dan tidak mempermainkan asma Allah.
Bagaimana agar salam yang kita sebarkan itu mempunyai makna sesuai arti dan maksud yang tersirat dalam kata salam itu?Hendaklah salam itu disampaikan bukan hanya lidah yang fasih saja,tetapi juga hendaklah diiringi dengan niat,hati dan tindakan yang sesuai dengan makna salam itu.Jangan lidah fasih mengatakan salam yang berisi keselamatan tetapi hati kita penuh denga kedengkian,iri dan hasud kepada tetangga sebelah yang mendapata rezeki lebih banyak.Lalu kita protes,demonstrasi,berteriak-teriak so’al kesenjangan sosial dan ekonomi;lalu kita teriakkan pula bahwa pemerintah telah salam dalam menjalankan kebijakan ekonomi,padahal kita yang lemah,kurang ilmu dan keahlian,sehingga tidak dapat melihat dan memanfa’atkan peluang yang ada.
Jangan lidah fasih mengucapkan salam yang penuh kesejahteraan tetapi tingkah laku,polah,tindakan kita merugikan dan merusak lingkungan.Karena tamat serakah dan tidak memikirkan kesejahteraan serta keselamatan orang lain,lalu kita perlakukan hutang dengan semena-mena,yang mengakibatkan api dan asap kebakarang dimana-mana sampai ke negri tetangga,
Jangan lidah fasih mangucapkan salam yang berarti kedamaian tetapi tindakan kita bertengtangan dengannya.Ketrika ada keributan bukannya mecegah tetapi justru malah ikut-ikutan melakukan caci maki,sumpah serapah dan ikut membakar harta benda, bangunan milik orang lain.Orang merasa tidak aman dan selamat dari diri kita.Pantas saja kyai itu menyatakan agar umat islam Indonesia ini cukup denga mengucapkan salam dengan selamat pagi dan seterusnya,karena kalau kelakuan kita tidak sesuai enga ucapan salam kita,maka itu sama saja artinya kita menodai islam dan sekaligus menodai asma ALLAH.
Kita tahu arti dan makna salam kita itu adalah “kesejahteraan bagi kamu”tetapi kita sangat marah ketika ada orang tau media yang memberitakan tentang kejelekan orang islam (bukan agama islam).Kita sangat cepat sekali bereaksi,merah; tetapi kita sendiritidak pernah berusaha untuk berbuat baik sesuai ajaran Al-qur’an dan hadits.Kita sendiri yang menodai ajaran islam.Kita marah ada orang berjilbab dituduh mencuri di toko seperti di pulwakarta,tetapi kita sendiri membiarkan isrti,anak dan saudara kita tidak berjilbab.
Itualah ,memang kebanyakan dari kita mengaku penganut islam,tetapi barusebatas lidah dan KTP; belum sampai tarrf mendalami dan melaksanakan ajaran Al-Qur’an dan Al hadits sscara murni.Sekaran terserah anda,apakah tetap akan mengucapkan selamat pagi,selamat siang,selamat sore,selamat malam atau bahkan yang mungkin terasa lebih keren,good morning kepada saudara sesame muslim?.Kalau ingin termasuk pada golongan yang masuk surga dengan selamt sejahtera maka sebarkanlah salam itu sebagaimana mestinya,yaitu Assalamu,alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hukum memulai dan menjawab salam
Satu dari sekian banyak hak sesame muslim adalah menyampaikan salam.Salam adalah sebuah ucapan yang mana mengandung kebaikan didalamnya,mendatangkan kecintaan dan melapangkan dada (membuat tenang)bagi seoarang muslim yang mendengarnya.Betapa orang yang banyak mengucapkan salam kepada saudarnya entah itu secara langsung atau lewat telepon atau surat atau sms hingga mereka saling mencintai,saling mengasihi dan saling berkasi sayang.Mereka berbuat demikian hanya karena ikhlas kepada AllAH TA’ALA dan mempunyai tujuan yang baik yaitu untuk mendoakan saudaranya.Contohnya seperti salam yang telah kita kenal yaitu,”Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu”atau yang artinya salam sejahtera bagi anda sekalian dan semoga Allah merahmati dan atasnya.
Sungguh indah ucapan salam ini,tiada salam yang indah yang pantas diucapkan melainkan salam ini dan menjadi lebih inda yang pantas diucapakan jika salam ini selalu tersebar dan diucapkan ketika anda bertemu saudara seagama anda entah itu di kampus atau atau di masji atau di rumah atau di tempat-tempatlain lain yang anda boleh untyuk memulai salam.Dan tentunya ,untuk penerapakan salam salam di zaman sekarang haruslah melihat kondisi dan situasi serta kemaslahatan (kemamfaatan) bagi orang yang ingin anda salami .Sebagai contoh:
1.Janganlah anda mengucapkan salam ketika sahabat anda berada di wc karena wc adalah tempat kotor yang tidak pantas bagi seorang muslim untuk bercakap-cakap di dalamnya apalagi memulai dan membalas salam.Sebagaimana yang dikatakana Ibnul Qoyyim dalam kitab Zadul Ma’adnya bahwa Allah ta’ala membenci percakapan dalam wc atau kamar mandi.
2.Janganlah anda mengucapkan salam ketika sahabat anda sedang makan dengan lahapnya karena bisah jadi ketika dia membalas salam anda akan membahayakan dirinya karena dikhawatirkan dia akan tersendak oleh makanannya.Sebagaimana dikatakan oleh sebagai ahli kesehatan,bahwa manusia itu dilarang berbicara ketika makan karena akan membahayakan dirinya.
3.Janganlah anda mengucapkan salam ketika sahabat /teman anda sedang tidur karena bisah jadi perbuatan anda malah mengganggu tidurnya.Dan contoh-contoh yang lain yang mana dan tidak di anjurkan untuk mengucapkan salam karena adanya pertimbangan tertentu.
Dari sedikit penjelasan ini,anda bisah jadi bertanya,Jadi hokum memulai sala titu apa?”maka bisah jawab”Sebagian ulama menjelaskan (semisl syaikh Utsaimin dalam kitab syarah riyadhus sholihi) bahwa hokum memulai salam itu sunnah artinya sebuah perintah atau anjuran yang mengandung keutamaan namun tidak mencapai tingkat wajib.
Maksudnya,anda memulainya tidak mengapa ketika anda melihat adanya kemaslahatan dan ini lebih utama.Contohnya,ketika anda menerima atau mengangkat telepon dari seorang atau ketika anda ingin berbicara di telepon denga seseorang semisal orang tua anda atai dosen anda atau mertua anda atau teman, anda tidak memulainya juga tidak mengapa jika m,emang kemaslahatannya demikian seperti tiga contoh diatas.”
Kemudian “Bagaimana dengan hokum menjawab salam tersebut?”.maka jawabnya “Menjawab salam hukumnya fardhu kifayah maksudnya ketika anda satu atau beberapa orang yang menjawabnya maka kewajiban orang lain yang berada dalam majelis atau perkumpulan tersebut menjadi gugur dan hukum ini berlaku jika seseorang mengucapkan salam kepada orang yang banyak .Semisal,ketika dosen anda mengucapkan salam di dalam kelas dan seandainya waktu itu hanya ada satu oaring yang menjawabnya maka hal itu sudah mencukupi maksudnya seluruh kewajiban menjawab salam dari 99 orang lainnya telah gugur (semisal dalam kelas anda 100 orang).Akan tetapi hokum ini bisah berubah menjadi fardhu’ain.”
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai topik, Mohon maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbaru P*RN*G*R*FI, OB*T, H*UCK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan di tampilkan! ConversionConversion EmoticonEmoticon