Air yang lembut dapat mempersatukan bahan besi, semen, kerikil, pasir hingga jadi beton yang kokoh. Benar-benar kelembutan hatilah yang akan dapat mempersatukan.
Akan ada waktu hati jadi sedih dan gelisah. Janganlah biarkan larut dan mencuri hidup kita, bangkitlah, sibuklah, bergaulah dengan orang yang manfaat dan banyaklah berzikir.
Berani hidup mesti berani menghadapi problem, janganlah takut dan janganlah gentar, hadapi dengan benar dan tawakal, sebab tiap-tiap problem telah diukur allah cocok kekuatan kita.
Hati manusia berubah-ubah, saat ini marah barangkali besok lusa telah reda apalagi barangkali lebih sayang pada kita, oleh sebab itu janganlah mendendam atau benci ber-kepanjangan.
Hati yang bersih akan peka terhadap pengetahuan, apa pun yang dilihat, didengar, dirasakan jadi samudera pengetahuan yang membuatnya semakin bijak, arif dan pas saat menyikapi hidup ini
janganlah takut jadi tua, sebab tentu menua. Namun takutlah tidak jadi dewasa, sebab kedewasaan sikaplah yang jadi jalur kebahagiaan dan kemuliaan.
Keberanian buat mengatakan tidak tahu untuk yang tidak diketahuinya jauh akan lebih menenangkan dan dihormati dari pada senantiasa pingin terlihat serba tahu atau sok tahu
kita tidak mempunyai apa pun dan tidak dimiliki siapapun tak hanya milik allah. Hidup didunia hanya singgah sesaat, melacak bekal untuk pulang dan menunggu waktu maut menjemput.
Komentar spontan kita barangkali sebatas satu patah kata, namun dapat melukai hati dan menyebabkan kebencian mendalam, oleh sebab itu waspadalah walau sebatas sepatah kata.
Konflik umumnya terjadi sebab saya benar dan kamu salah, berilah peluang hati menyebutkan kita benar dan diapun bisa jadi benar, insya allah akan gampang mencari solusi.
Makin pingin menunjukan diri kita supaya diakui, dihormati, lantas makin tertekan, tegang dan melelahkan bathin, dan umumnya semakin tidak disukai.
Orang yang sangat mulia di antara manusia adalah orang yang sangat banyak mengingat mati dan sangat siap menghadapinya dengan bekal amal shalih.
Orang yang sedikit pengetahuan, wawasan dan pengalaman, layaknya yang terbelenggu dan dipenjara oleh keterbatasannya, hidup tidak akan leluasa dan sukar untuk berbahagia.
Rutinitas melemparkan kekeliruan dan tanggungjawab pada orang lain, tak hanya akan menambah problem, bisa juga menjatuhkan kredibilitas, dan menyingkirkan kepercayaan.
Siapapun yang merindukan berhasil, lantas mesti ajukan pertanyaan pada dirinya seberapa jauh dan sungguh-sungguh untuk berjuang, sebab tiada keberhasilan tanpa perjuangan.
Sikap emosional adalah ciri belum terampil mengendalikan diri. Bagaimana barangkali bisa mengendalikan orang lain dengan baik, bila diri sendiri kurang teratasi.
Tidak butuh menjawab penghinaan dengan penghinaan lagi, cukup jawablah dengan evaluasi diri, gigih melakukan perbaikan diri, dan beri bukti yang tidak terpungkiri.
Tidak jujur adalah penjara, yang buat diri dicekam takut terbongkar, gampang untuk berdusta, nikmat apa pun tidak akan ternikmati, lantas jujur adalah hidup merdeka.
Tidak mungkin semua orang akan menyukai kita — walau kita berbuat baik semaksimal barangkali. Tidak usah aneh dan kecewa, terus saja berbuat yang paling baik, sebab itulah yang kembali pada kita.
Yang penting untuk pimpinan bukan hanya memaksa anggotanya menaati pada perintahnya, namun buat memahami apa yang paling baik yang mesti dikerjakannya dengan penuh kesadaran.
“Apapun yang Anda yakini pasti akan menjadi kenyataan.”
“Kebahagiaan tidak tergantung pada siapa Anda, tetapi apa yang Anda pikirkan.”
“Kesabaran itu pahit, tetapi buahnya manis.”
“Yakinlah bahwa tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan.”
“Kembangkanlah kesuksesan dari kegagalan.”
” Hidup di dunia sebentar saja
Sekedar mampir sekejap mata
Jangan terpesona jangan terpedaya
Akhirat nanti hidup sebenarnya.
¤
” Barang siapa Allah tujuannya
Niscaya dunia tunduk padanya
Namun siapa dunia tujuannya
Diperbudak dunia sampai akhir masa
¤
” Kasih saya Allah Maha Mempesona
Betatapun kita mengkhianatinya
Tidak terputus curahan nikmatnya
Selalu dinanti bertaubat padanya.
¤
” Allah Melihat Allah Mendengar
Segala sikap dan kata kita
Tiada nan luput satupun jua
Allah takkan lupa selama-lamanya.
¤
” Ingatlah maut pasti menjemput
Putuskan nikmat dan cita-cita
Tiada tertolak tiada tercengah
Bila ajal tiba berakhir sudah.
¤
” Tubuh pun kaku terbungkus kafan
Tiada guna harta pangkat jabatan
Tinggal ratapan dan penyesalan
Menanti peradilan yang menentukan.
¤
” Allah Pengampun Penerima Taubat
Walaupun dosa sepenuh jagat
Wahai sahabat cepatlah taubat
Karena ajal kian mendekat.
¤
” Langkahkan kakimu
Janganlah kau ragu
Tuk menyambut bahtera ilmu
Ajaklah temanmu, juga saudaramu
Tuk bersama menuntut ilmu
Marilah mari mengaji
Mengaji Qur’an yang suci
Marilah mari mengaji
Tuk menjadi insan yang Qur’an
Sungguh bahagia, ku bisa ngaji
Mengharapkan Tuhan (ALLAH), bermurah hati
Coba dengarkan, aku mengaji
Membaca Al-Qur’an, kalam Ilahi
Sungguh aku malu tak bisa mengaji
Karena diriku, bermalas diri
Kini aku mau… belajar mengaji
karena diriku tak mau rugi
Oh tuhan … mohon kasihani
3 komentar
Click here for komentarnice posnya gan...
Replykata katanya sangat bagus, bukan kata kata pasaran
good for you gan
alhamdulillah mkasih gan
Replyamin
assalamualaikum postingannya sangat bermanfaat mas
Replykeren banget kata katanya
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai topik, Mohon maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbaru P*RN*G*R*FI, OB*T, H*UCK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan di tampilkan! ConversionConversion EmoticonEmoticon