Al-Tarbiyah

Dalam leksikologi Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak ditemukan istilah al-tarbiyah, namun terdapat beberapa istilah kunci yang seakar dengannya, yaitu al-rabb, rabbayani, nurabbi, yurbi, dan rabbani. Dalam mu’jam bahasa Arab, kata al-tarbiyah memiliki tiga akar kebahasaan, yaitu :
1.    Rabba, yarbu, tarbiyah : yang memiliki makna ‘tambah’ (Zad) dan ‘berkembang’ (nama). Pengertian ini juga didasarkan QS. Ar-Rum ayat 39. “ Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah.” Artinya pendidikan (tarbiyah) merupakan proses menumbuhkan dan mengembangkan apa yang ada pada diri peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.
2.    Rabba, yurbi, tarbiyah : yang meiliki makna tumbuh (nasya’a) dan menjadi besar atau dewasa (tara’ra’a). Artinya pendidikan (tarbiyah) merupakan usaha untu menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.
3.    Rabba, yarubbu, tarbiyah : yang memiliki makna memperbaiki (ashlaha), menguasai urusan, memelihara dan merawat, memperindah, meberi makan, mengasuh, tuan, memiliki,  mengatur, dan menjaga kelestarian maupun eksistensinya. Artinya pendidikan (tarbiyah) merupakan usaha untuk memelihara, mengasuh, merawat, memperbaiki dan mengatur kehidupan peserta didik, agar ia dapat survive lebih baik dalam kehidupannya.
Jika istilah tarbiyah diambil dari fi’il madhi-nya (rabbayani) maka ia memiliki arti memproduksi, mengasuh, menanggung, memberi makan, menumbuhkan, mengembangkan, memelihara, membesarkan dan menjinakkan. Pemahaman tersebut diambil dari tiga ayat dalam Al-Qur’an. Dalam QS. Al-Isra’ ayat 24 disebutkan : “ kama rabbayani shagira, sebagaimana mendidik sewaktu kecil “ Ayat ini menunjukkan pengasuhan dan pendidikan orang tua kepada anak-anaknya, yang tidak saja mendidik pada domain jasmani, tetapi juga domain rohani. Sedang dalam QS. Asy-Syu’ara ayat 18 disebutkan: “alam nurabbika fina walida, bukankah kami telah mengasuhmu diantara (keluarga) kami. “ Ayat ini mennjukkan pengasuhan Fir’aun terhadap Nabi Musa sewaktu kecil, yang mana pengasuhan itu hanya sebatas pada domain jasmani, tanpa melibatkan domain rohani. Sementara dalam QS. al-Baqarah : 276 disebutkan : “ Yamhu Allah al-riba  wa yurbi shadaqah, Allah menghapus sistem riba dan mengembangkan sistem sedekah. “ Ayat ini berkenaan dengan makna ‘menumbuh kembangkan’ dalam pengertian tarbiyah, seperti Allah menumbuh kembangkan sedekah dan menghapus riba.

Menurut Fahr al-Razi, istilah rabbayani tidak hanya mencakup ranah kognitif, tapi juga afektif. Sementara Syed Quthub menafsirkan istilah tersebut sebagai pemeliharaan jasmani anak dan menumbuhkan kematangan mentalnya. Dua pendapat ini memberikan gambaran bahwa istilah tarbiyah mencakup tiga domain pendidikan, yaitu kognitif (cipta), afektif (rasa) dan psikomotorik (karsa) dan dua aspek pendidikan, yaitu jasmani dan rohani.
Merujuk pada kesamaan akar, konsep tarbiyah selalu saja dikaitkan dengan konsep tauhid rububiyyah. tauhid rububiyyah adalah mengesakan Allah SWT. dalam segala perbuatan-Nya, dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk (QS. al-Zumar:62), memberi rezki (QS. Hud:6), menguasai dan mengatur alam semesta. Tidak mungkin alam yang tercipta dan tersusun dengan rapi ini dikendalikan dengan dua kekuatan atau lebih, maka akan terjadi perebutan kehendak yang mengakibatkan kehancuran (QS. al-Anbiya: 22), atau jika masing-masing Tuhan itu berkompromi untuk menciptakan sesuatu berarti kekuasaan masing-masing Tuhan tidak mutlak, karena dibatasi oleh kekuasaan Tuhan yang lain. Hal itu mengandung arti bahwa esensi pendidikan Islam harus mengandung pengembangan jiwa tauhid rububiyyah, tanpa itu maka pendidikan Islam akan kehilangan makna.

Tarbiyah dapat juga diartikan dengan “proses transformasi ilmu pengetahuan dari pendidik (Rabbani) kepada peserta didik agar ia memiliki sikap dan semangat yang tinggi dalam memahami dan menyadari kehidupannya, sehingga terbentuk ketakwaan, budi pekerti, dan kepribadian yang luhur.”
Pemahaman istilah tarbiyah dapat dilihat dibawah ini
تَبْلِيغُ الشَّيئِ اِلَي كَمَالِهِ شَيأً فَشَيأً بِحَسْبِ اِسْتِعْدَادِهِ
 “ Proses menyampaikan (transformasi)sesuatu sampai apda batas kesempurnaan yang dilakukan tahap demi tahap sebatas pada kesanggupannya “
Dalam pengertian tarbiyah ini, terdapat lima kata kunci yang dapat dianalisis :
1.    Menyampaikan (al-tabligh). Pendidikan dipandang sebagai usaha penyampaian, pemindahan dan transformasi dari orang yang tahu (pendidik) pada orang yang tidak tahu (peserta didik) dan dari orang yang dewasa pada orang yang belum dewasa.
2.    Sesuatu (al-asay). Maksud dari ‘sesuatu’ di sini adalah kebudayaan, baik material maupun nonmaterial (ilmu pengetahuan, seni, estetik, etika, dan lain-lain) yang harus diketahui dan internalisasikan oleh peserta didik.
3.    Sampai pada batas kesempurnaan (ila kamalihi). Maksudnya adalah bahwa proses pendidikan itu berlangsung terus menerus tanpa henti, sehingga peserta didik memperoleh kesempurnaan, baik dalam pembentukan karakter dengan nilai-nilai tertentu maupu memiliki kompetensi tertentu dengan ilmu pengetahuan.
4.    Tahap demi tahap (syay’ fa syay’). Maksudnya, transformasi ilmu pengetahuan dan nilai dilakukan dengan berjenjang menurut tingkat kedewasaan perserta didik, baik secara boilogis, psikologis, social, maupun spiritual.
5.    Sebatas pada kesanggupannya (bi hasbi isti’ dadihi). Maksudnya dalam proses transformasi pengetahuan dan nilai itu harus mengetahui tingkat peserta didik, baiik dari sisi usia, kondisi fisik, psikis, social, ekonomi dan sebagainya, agar dalam tarbiyah itu ia tidak mengalami kesulitan.
Asumsi pengertian ini, sebagaimana yang di isyaratkan dalam surah QS. An-Nahl ayat 78, adalah bahwa manusia dilahirkan oleh ibu nya dengan tidak mengetahui apa-apa. Lalu Allah SWT. Memerikan potensi pendengaran (sam’a), penglihatan (abshar), dan hati nurani kepada manusia, agar ia mampu menangkap, mencerna, menganalisis, dan mengetahui apa yang datang dari luar.

Analisis perbandingan antara konsep ta’lim’ dan tarbiyah
Istilah ta’lim’ dan tarbiyah dapatlah diambil suatu analisa. Jika ditinjau dari segi penekanannya terdapat titik perbedaan antara satu dengan lainnya, namun apabila dilihat dari unsur kandungannya, terdapat keterkaitan yang saling mengikat satu sama lain, yakni dalam hal memelihara dan mendidik anak.
Dalam ta’lim, titik tekannya adalah penyampain ilmu pengetahuan yang benar, pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan penanaman amanah kepada anak. Oleh karena itu ta’lim di sini mencakup aspek-aspek pengetahuan dan ketrampilan yang di butuhkan seseorang dalam hidupnya dan pedoman perilaku yang baik.
Sedangkan pada tarbiyah, titik tekannya difokuskan pada bimbingan anak supaya berdaya (punya potensi) dan tumbuh kelengkapan dasarnya serta dapat berkembang
secara sempurna. Yaitu pengembangan ilmu dalam diri manusia dan pemupukan akhlak yakni pengalaman ilmu yang benar dalam mendidik pribadi.
Denga pemaparan kedua konsep di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keduanya mempunyai satu tujuan dalam dunia pendidikan yaitu menghantarkan anak didik menjadi yang “seutuhnya”, perfect man, sehingga mampu mengarungi kehidupan ini dengan baik.


1. QS. Al-Baqarah : 31
Al-Maraghi menjelaskan kata ‘allama dengan alhamahu (memberi Ilham), maksudnya Allah memberi Ilham kepada Nabi Adam a.s. untuk mengetahui jenis-jenis yang telah diciptakan beserta zat, sifat, dan nama-namanya.
2. Q.S. Ar-Rahman : 1-4
Kata Allama’ mengandung arti memberitahukan, menjelaskan, memberi pemahaman.
3. QS. Al-‘Alaq : 4-5
Ash-Shawi, Al-Maraghi, dan Al-Juzi menafsirkan makna ‘allama, dengan makna memberitahukan atau menyampaikan ilmu menulis dengan kalam, menjadikan kalam sebagai alat untuk saling memahami di antara manusia.

Previous
Next Post »

10 komentar

Click here for komentar
fuad lovers
admin
23 Mei 2016 pukul 16.25 ×

Assalamualaikum
Bagus banget tulisannya ijin copy yah buat garap tugas

Reply
avatar
fuad lovers
admin
23 Mei 2016 pukul 16.25 ×

Assalamualaikum
Bagus banget tulisannya ijin copy yah buat garap tugas

Reply
avatar
23 Mei 2016 pukul 16.40 ×

Assalamualaikum
Sangat bermanfaat
Buat referensi

Reply
avatar
23 Mei 2016 pukul 16.40 ×

Assalamualaikum
Sangat bermanfaat
Buat referensi

Reply
avatar
Unknown
admin
23 Mei 2016 pukul 20.42 ×

waalaikum salam...
oh yah thnks

Reply
avatar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai topik, Mohon maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbaru P*RN*G*R*FI, OB*T, H*UCK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan di tampilkan! ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment