STRATEGI KEJI DARUN NADWAH YANG SIAH-SIAH


Sekitar empat bulan sebelum pemeintah hijrah diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW,Sahabat Abu bakar Ra meminta izin kepada Rasulullah untuk mengusul Kaum muslimin yang sudah banyak berangkat lebih dahulu hijrah ke madinah.Sambil memohon petunjuk Allah SWT,Rasul meminta kepada sahabatnya itu untuk tidak tergesa-gesa.Abu bakar kemudian menangguhkan keberangkatannya sekaligus untuk menemani Rasulullah SAW saat waktu hijrah tiba nantin.Sealam masa tersebut,Kaum qurasy rupanya telah mencium dan mengetahui bahwa Rasulullah memiliki pendukung dan sahabat di luar makkah.Mereka khawatir jangan-jangan Rasul keluar dari Makkah untuk menggalang kekuatan disana dan kemudian menyerang balik mereka.Karena itu,diadakanlah pertemuan darurat di darun nadwa (rymah Qushayyi bin kilab,tempat kaum quraisy memutuskan segalah perkara) untuk membahas apa yang harus dilakukan terhadap Muhammad SA, akhirnyadiperoleh kesepakatan untuk mengambil seorang pemuda yang kuat dan perkasa dari setiap kabilah  Quraisy,Kepada setiap pemuda itu diberikan sebilah pedang yang ampuh,kemudian secara bersama-sama mereka di tugasi membunuh Muhammad SAW,Strategi kejih ini dilakukan agar bani Abdi Manaf tidak berani melancarkan serangan balik terhadap semua orang Quraisy,setelah mereka menentuan hari pelaksanaan penyerangan dan pembunuhan itu,Malaikatt Jibril diperintahkan Allah SWT,mendatangi Rasul SAW,untuk segerah berhijrah ke madinah dan melarangnya tidur di tempat tidurnya,mala itu.
Pada saat hijrah Nabi saw malam itu,pasukan khusu dari pemuda pilihan kaum musyrikin .Quraisy yang telah disiapkan,mengepung rumah  Nabi Muhammad saw,mereka terus mengintai disetiap pintu rumah beliau dan siap untuk membunuhnya.Tetapi beberapa saat kemudian ketika Nabi saw keluar melalui pintu rumahnya,mereka (pasukan khusus pemuda),itu mengalami kantuk dan tertidur,sehinggah tak seorang pun dari mereka bisa melihat keluarnya Nabi saw dari pintu rumah beliau,bahkan sebagai penghinaan terhadap mereka,ketika keluar dan melewati mereka,Nabi saw menaburkan pasir keatas kepala mereka seraya membaca firman Allah swt,”Dan kami adakan dihadapan mereka dinding dan dibelakan mereka dinding (pula).dan kami tutup(mata)mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.”
  (QS,36 :9).Sementra itu Ali bin abi thalib dengan tenang tidur di atas tempat tidur Nabi saw, setelah mendapat jaminan dari beliau bahwa mereka tidak akan berbuat kejahatan keppadanya.selanjutnya,Rasulullah saw bersama Bakar segara bergegas menuju gua tsur,(Tempat persembunyian pertama yang telah direncanakan sebelumnya)peristiwa ini menurut riwayat yang paling kuat trrjadi pada tanggal 2 Rabi’Awwal bertepatan dengan  20 september 622 M,tiga belas tahun setelah bit’tsah.selama tiga hari di gua ini.Andullah bin abu bakar (Putra abu bakar mengirimkan makana dan minuman)menginap bersama mereka dan turun ke makka pada saat zubuh.Sementara itu amir bin fahirah (penggemabal ternak abu bakar).datang kegua dengan kambing-kambingnya untuk menghapuskan jejak kaki ABDULLAH.
Mengetahui Nabi SAW lolos dari kepungan itu,pasukan musyrik segera melakukan pemblokiran di hamper semua akses jalan keluar makkah dan menujuh madinah.Bahkan mengadakan pemeriksaan pada titik-titik sasaran yang diperkirakan digunakan sebagai tempat persembunyian,termasuk  gua tsur.Saat itu Rsalullah dan Abu bakar mendengar langkah-langkah kaki pasukan Qurasy di sekitar gua,sehinggah Abu bakar merasa khawatir dan bbisik kepada Nabi saw,”seandainya diantara mereka ada yang melihat kearah kakinya niscaya mereka akan melihat kami,tetapi kemudian dijawab Rasulullah,sekaligus untuk menenangkan,Wahai Abu bakar jangan kamu kira kita hanya berdua saja.Sesungguhnya Allah bersama kita,(Muttafag alaih) Allah SWT menutup mata kaum musyrik,sehinggah tak seorangpun melihat kearah gua itu dan tidak seorangpun yang berfikir tentang apa yang ada di dalam gua itu .Setelah keadaan dianggap aman dan tidak tampak lagi pasukan pemburu dari kaum qurasy,maka berangkatlah Rasulllah  SAW bersama Abu bakar  menyusuri jalan-jalan rahasia desepanjang pantai yang dipandu oleh Abdullah bin Uraiqith(seorang pemandu jalan rahasia yang telah disiapkan sebelumnya termasuk kesepakatan waktunya),Mereka gagal pada saat yang bersamaan kaum Qurays yang menebar pengumuman tawaran bahwa ’ terhadap siapa saja    yang dapat menangkap Muhammad saw,dan Abu bakar akan diberi hadiah sebesar harga diyat (uang tebusan)masing-masing dari kuduanya .
Selanjutnya, ketika sejumlah orang dari bani mudjil sedang mengadakan pertemuaan,(diantara mereka terdapat Suraqah bin Ja’stam):tiba-tiba dating kepada mereka seorang laki-laki sambil berkata,”Saya baru saja melihat beberapa bayangan di pantai.saya yaking mereka adalah Muhammad SAW,dan sahabtnya,Suraqah-pun mafhun bahwa dugaan mereka adalah benar.Dia-pun segera menunggang kudanya dan segera mengejar rombongan itu,hingga ketika hamper mengjelan sampai, didekat Rasulullah Saw,tiba-tiba kudanya tergungsur dan dia pun jatuh terpelanting,kemidian bangun dan segera,mengejar kembali sampai mendengar bacaan Nabi SAW,Tiba-tiba suraqah terhempas lagi dari punggun kudanya dan jatuh terpelanting,Kejadian semacam itu,berulang sampai empat kali,dan para kali keempat dia bangun lagi dengan berlumuran dan berteriak minta diselamatkan,Ketika Rasulullahdan SAW  Abu bakar menghampirinya,dia memohong agar Nabi SAW berkenan memohonkan ampunan dan untuk serta menawarkan bekal perjalanan untuk beliau,Nabi saw menolak tawaran itu dengan mengatakan”kami tidak membutuhkan itu saya minta supaya engkau tidak menyebarkan kabar tentang kami”.(muttafakun ‘alaih)Suraqah menyahut”Baiklah”Setelah itu pulanglah suraqa dan setiap bertemu orang yang mencari Rasulllah SAW,dia menyarankan agar  kembali saja,Demikianlah’ strategi keji kaum musyrik,Quraisy,dari darung nadwah satu persatu terpatahkan,gagal dan jadi sia-sia.Mulai dari pengepungan Rasulullah saw di rumah beliau oleh pasukan elit yang tenggelam dalam kantuk dan tertidur lelap pemblokiran akses jalan ke luar makkah dan masuk madinah,perburuan gua-gua tempat persembunyian,tawaran bonus hadiah sampai pengejaran suraqah,bin ja’tsam yang bebalik secara dimetral,paginya ingin membunuh sorenya berbalik jadi pelindung Nabi saw,tentu semuanya tidak terlepas dari tangan Allah SWT,hijrah Rasulullah SAW telah berlalu 14 abad lamanya,Namun dari celah-celah peristiwanya tentu banyak pelajaran yang dapat dipetik,diantaranya,pengorbanan,makna hidup,serta usaha dan tawakkal’alallahi,sehinggah wajarlah jika Umar bin khatthab menjadikan peristiwa tersebut sebagai alat penanggalan islam,yang kemudian yang dikenal,dengan kalender hijriyah.Selamat tahun baru hijriyah/1 muharram 1435.Barakallahu lana walakum.(diolah dari sirah nabawiyah al-buthy  2008 dan membumikan al-qur’an shihab 1996). 





Previous
Next Post »

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai topik, Mohon maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbaru P*RN*G*R*FI, OB*T, H*UCK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan di tampilkan! ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment