Pendidikan guru sangatlah diperhatikan, dikarenakan guru ialah pendidik para generasi bangsa oleh karena itu masyarakat yang slalu menilai, memperhatikan, dan mempebincangkan tentang pendidikan dari para guru-guru tersebut. Namun, yang sangat disayangkan dari penilaian masyarakat berkenaan dengan pendidikan guru seharusnya dihasilkan dari berbagai argumen ataupun tanggapan berkenaan dengan hal tersebut. Bukan hanya dari satu pihak melainkan terdapat dialog dari suatu kelompok untuk mencapai format berfikir yang dapat kita ikuti bersama.
Istilah ‘Ilmu Guru’ bukanlah hal yang begitu penting untuk dipersoalkan tetapi kita harus bisa memahami istilah tersebut. Guru dalam arti harfiahnya ialah “berat” adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, Guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, dan mengevakuasi peserta didik.
‘Ilmu Keguruan’ secara umum masyarakat memahami kata tersebut sebagai keseluruhan tentang cara-cara mengajar yang diberikan kepada calon guru sebagai modal pembelajaran disekolah. Namun, pada hakikatnya Ilmu Keguruan secara resmi tidak ada. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. hal ini sebenarnya yang seharusnya difahami oleh masyarakat berkenaan dengan pendidikan. Pendidikan bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal, tetapi harus dapat meramalkan berbagai jenis keterampilan dan kemahiran yang akan datang, dan sekaligus menemukan cara yang tepat dan cepat supaya dapa dikuasai oleh anak didik. Bagaimana para sarjana pendidikan dapat meyakinkan masyarakat ? tentu para sarjana pendidikan juga yang akan menjawab pertanyaan tersebut dikarenakan objek dari hal tersebut ialah para pendidik. Pendidikan merupaka usaha yang sengaja secara sadar dan terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/masyarakat, dengan memilih isi, strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang seuai. Jika dilihat dari segi perkembangan yang dialami anak, maka usaha yang sederhana dan terencana tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam mengahadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dialaminya dalam setiap periode perkembangan. Dengan kata lain, pendidikan dipandang mempunyai perana yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak.
Ilmu Guru
Proses pembelajaran ataupun kegiatan belajar-mengajar tidak bisa lepas dari keberadaan guru. Tanpa adanya guru pembelajaran akan sulit dilakukan, apalagi dalam rangka pelaksanaan pendidikan formal, guru menjadi pihak yang sangat vital. Karena, guru memiliki peran yang paling aktif dalam pelaksanaan pendidikan yang hendak dicapai. Guru melaksanakan pendidikan melalui kegiatan pembelajaran dengan mengajar peserta didik atau siswa. Demikian halnya siswa, siswa juga akan kesulitan dalam belajar ataupun menerima materi tanpa keberadaan guru, hanya mengandalkan sumber belajar dan media pembelajaran saja akan sulit dalam penguasaan materi tanpa bimbingan guru.
Ilmu Keguruan
Kompetensi pedagogik merupaka salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru. Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. kompetensi pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya.
Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun salama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.
Ilmu Pendidikan
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga belajar tetapi lebih ditentukan oleh instingnya. Sedangkan manusia, hidupa dalam menggunakan akal pikiran yang dimilikinya dalam setiap berprilaku. Pada hakikatnya pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, yang didapat dari lembaga formal maupun non formal. Pada dasarnya hakikat pendidikan sangatlah luas. Hakikat pendidikan bukanlah hanya sekedar pengertian serta definisi pendidikan semata. Didalam hakikat pendidikan banyak hal yang menarik untuk dipelajari contohnya saja seperti objek ilmu pendidikan dan macam-macam ilmu pendidikan.
Pendidikan hakikatnya tidaklah berbuntu pada tembok sekolah saja. Lebih luas lagi kehidupan adalah pendidikan itu sendiri. Kehidupan adalah suatu perguruan yang mahaluas. Segala sesuatu yang kita temukan adalah sang guru. Namun dalam kehidupannya manusia membuat rule agar pendidikan itu berjalan sistematis dan memenuhi harapan daripada tujuan pendidikan itu.
Inti Problematik Kita Dewasa ini
Pembangunan pendidikan yang sudah dilaksanakan sejak Indonesia merdeka telah memberikan hasil yang cukup mengagumkan sehingga secara umu kualitas sumberdaya manusia Indonesia jauh lebih baik. Namun dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, kita masih ketinggalan jauh, oleh karena itu, upaya yang lebih aktif perlu ditingkatkan agar bangsa kita tidak menjadi tamu terasing di Negri sendiri terutama karena terjajah oleh budaya asing. Upaya untuk membangun sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, berwawasan iptek, serta bermoral dan berbudaya bukanlah suatu pekerjaan yang relatif ringan. Hal ini disebabkan dunia pendidikan kita masih menghadapi berbagai masalah yang sifatnya berantai sejak pendidikan dasar hinga pendidikan tinggi. Rendahnya kualitas pada jenjang pendidikan dasar sangat penting untuk segera diatasi karena sangat berpengaruh terhadap pendidikan selanjutnya, diantara masalah internal yang dihadapi :
Rendahnya pemerataan kesempatan belajar (equity) disertai banyaknya peserta didik yang putus sekolah, serta banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini identik dengan ciri-ciri kemiskinan. Rendahnya mutu akademik terutama penguasaan ilmu pendidikan alam, matematik, serta bahasa terutama bahasa inggris padahal penguasaan materi tersebut merupakan kunci dalam menguasai dan mengembangkan iptek. Rendahnya efisiensi internal karena lamanya masa studi melampaui waktu standart yang telah ditentukan.
Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan yang disebut dengan relevansi pendidikan, yang menyebabkan terjadinya pengangguran tenaga terdidik yang cenderung terus meningkat. Secara empiris kecenderungan meningkatnya pengangguran tenaga terdidik disebabkan oleh perkembangan dunia usaha yang masih di dominasi oleh pengusaha besar yang jumlahnya terbatas dan sangat mengutamakan efisiensi (pada modal dan pada teknologi).
Model dan Antimodel
kata orang jawa, guru adalah singkatan dari “digugu lan ditiru”, merupakan suatu idealisasi tentang guru yaitu orang harus selaludapat diikuti dan ditaati. Melalui ungkapan ini, masyarakat jawa mencanangkan suatu model tentang guru, ialah bahwa seorang guru harus selalu memikirkan perilakunya karena segala perilaku akan dijadikan teladan oleh murid-muridnya dan masyarakatnya.
Dalam menjalani profesi sebagai guru ada suatu penyakit jiwa yang perlu di waspadai, yaitu “penyakit jabatan”, penyakit ini dalam bahasa belanda bernama pedanterie, yaitu perasaan kelewat hebat tentang diri sendiri karena pengetahuan yang dimliki. Guru yang kejangkitan ini slalu mau menggurui yang lain, dimanapun, kapan pun dan terhadap siapapun.
Dengan adanya model dan anti model kita jadi memiliki ukuran untuk menyaring guru-guru kita. Dengan model kita punya ukuran untuk memisahkan yang baik dari yang biasa dan jelek. Dan dengan antimodel kita memiliki ukuran memisahkan yang jelek dari yang biasa dan yang baik.
Ketiadaan model yang cukup mantap, akan menyebabkan para guru dan menjadi tidak pasti mengenai tindakan terbaik yang harus diambil untuk menanggapi suatu situasi pedagogik tertentu. Terdapat 2 model dalam pendidikan, yaitu bersifat “progresif” yang ditandai dengan keinginan untuk menyongsong perkembangan baru dan “konservatif” yang ditandai oleh keinginan untuk mempertahankan cara mendidik yang telah ada. Untuk memupuku sifat kreatif dan inovatif guru harus menghargai prakarsa murid. Dan untuk sifat ulet, guru harus siap mendampingi murid dalam melaksanakan proses belajar.
Mengajar adalah berbagai pengetahuan dan ketidaktahuan, jangan takut bilang “saya tidak tahu” kepada murid. Ketidaktahuan orang yang terdidik lain dari pada ketidaktahuan orang yang tidak terdidik.
Tidak semua guru menjadi guru panutan, yang penting kita harus mengusahakan agar guru badutan tidak membengkak di negeri ini. Guru badutan yaitu guru yang malas belajar, guru yang hanya bisanya membeo, tidak mampu berfikir sendiri. Guru tersebut tidak akan dapat membuahkan murid-murid yang berani berfikir sendiri, orang-orang yang kritis, kreatif dan inovatif. Begitulah makna sebuah prinsip pedagogik.
7 komentar
Click here for komentarNice pos nya gann...!!!
Replysmoga semakin good kedepannya
mkasih gan...!!!
Replyamin ya Rabb
nice bang
Replyartikelnya luar biasa
alhamdulillah mkasih gan
Replyassalamualaikum postingannya sangat bermanfaat mas
ReplyAssalamualaikum
ReplySangat bermanfaat
Buat referensi
Apa kah ini termasuk karya tulis ilmiah
ReplySilahkan berkomentar dengan bijak sesuai topik, Mohon maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbaru P*RN*G*R*FI, OB*T, H*UCK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan di tampilkan! ConversionConversion EmoticonEmoticon