PENULISAN ARTIKEL ILMIAH POPULER MEMUDARNYA PENDIDIKAN KARAKRTER PELAJAR

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH POPULER
MEMUDARNYA PENDIDIKAN KARAKRTER PELAJAR

Untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia
Yang di bina oleh: Ibu. Sri Agustin Mulyani M. Pd






Oleh:
Hasyim al-ansyariy
201410010311059



FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014


Memudarnya Pendidikan Karakter Pelajar

Suatu bangsa akan menjadi besar jika generasi pelajarnya memiliki karakter yang baik dan dimulai dengan pembentukan karakter melalui proses pendidikan. Pada hal ini perlu kita ketahui mengapa pendidikan karakter pada pelajar mulai di abaikan oleh sebagian besar orang tua yaitu melupakan satu hal, bahwa yang berperan dalam pembentukan karakter generasi bangsa bukan hanya pendidikan formal atau sekolah saja tetapi juga pendidikan dalam keluarga dan pendidikan dalam masyarakat. Keluarga sebagai salah satu pranata sosial yang ada dalam masyarakat memainkan peranan yang besar dalam pembinaan pola perilaku dan internalisasi nilai yang normatif. Keluarga merupakan institusi pendidikan yang pertama dan utama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan. Pendidikan dalam keluarga menitik beratkan pada penanaman nilai-nilai keyakinan, etika, moral dan keterampilan, karena itu menyemai benih-benih pendidikan karakter dalam keluarga sejatinya menjadi salah satu tugas pokok orang tua dalam keluarga sebagai pendidik.
Pada lain hal pendidikan belakangan ini banyak mendapat sorotan dari kalangan pengguna jasa dan pemerhati pendidikan baik media massa, media elektronik, dan berbagai media lainya. Hal demikian berhubungan dengan maraknya berbagai penyimpangan prilaku yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, tindak kriminal, pelecehan seksual, perusakan, etika-etika yang mulai memudar, kurangnya tenggang rasa dan tanggung jawab menjadi konsumsi sehari-hari di media massa. Dan yang menghawatirkan lagi kondisi ini muncul di lingkungan pelajar dan mahasiswa seolah-olah mereka tidak mendapatkan pendidikan karakter saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga hal ini menjadi pekerjaan yang sangat sulit di Indonesia. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat mencegah yang diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.
Istilah tentang karakter dikemukakan oleh (Thomas Lickona, 1992) dengan memakai konsep karakter baik. Konsep mengenai karakter baik (good character) dipopulerkan Thomas Lickona dengan merujuk pada konsep yang dikemukakan oleh Aristoteles sebagai berikut: kehidupan berperilaku baik penuh kebajikan, yakni berperilaku baik terhadap pihak lain (Tuhan Yang Maha Esa, manusia, dan alam semesta) dan terhadap diri sendiri. Kehidupan yang penuh kebajikan (the virtuous life) sendiri oleh Lickona (1992) dibagi dalam dua kategori, yakni kebajikan terhadap diri sendiri (self-oriented virtuous) seperti pengendalian diri (self control) dan kesabaran (moderation) dan kebajikan terhadap orang lain (other-oriented virtuous), seperti kesediaan berbagi (generousity) dan merasakan kebaikan (compassion).
Kemudian dari pada itu bagaimana agar karakter individu itu bisa terbangun secara alami sehingga bisa menjadi olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. Secara psikologis, karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduan empat bagian, yakni olah hati, olah pikir, olah raga, dan perpaduan olah rasa. Olah hati berkenaan dengan perasaan sikap dan keyakinan atau keimanan menghasilkan karakter jujur dan bertanggung jawab. Olah pikir berkenaan dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif sehingga menghasilkan pribadi yang cerdas. Olah raga berkenaan dengan proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas menghasilkan karakter tangguh. Olah rasa berkenaan dengan kemauan yang tercermin dalam kepedulian. Dengan demikian, terdapat enam karakter utama dari seorang individu, yaitu jujur, bertanggung jawab, cerdas, kreatif, tangguh, dan peduli.
Pendidikan karakter di indonesia saat ini bisa dikatakan sudah sangat kurang, begitu banyak terjadi tindakan-tindakan yang jauh dari norma-norma agama yang paling utama. Kemudian, pada pengembangan nilai-nilai kebudayaan dan karakter bangsa pada individual masing-masing sudah tertanam jelas pada pola pikir individual itu sendiri. Sehingga, karakter di dalam dirinya sudah tertanam di kehidupan nyata sebagai seorang yang bermasyarakat, religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Namun, upaya pemerintah dalam mengembangkan pendidikan karakter tidak semulus seperti apa yang diharapkan. Di antaranya, pergeseran subtansi pendidikan ke pengajaran, makna pendidikan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral, dan mulai bergeser kepada pemaknaan pengajaran yang berkonotasi sebagai transfer pengetahuan.
Perubahan subtansi pendidikan ke pengajaran berdampak langsung terhadap pembentukan kepribadian peserta didik. Perubahan ini sangat berpengaruh kepada pembentukan kepribadian, sehingga akan menimbulkan beberapa masalah baru. Hal ini dianggap sebagai ideologi-ideologi yang melahirkan pemahaman yang berkaitan dan lari pada norma-norma agama jika pembentukan kepribadian tidak begitu sempurna dalam sebuah penerapan fase pendidikan ke pengajaran. Terjadinya pergeseran subtansi pendidikan ini di sebabkan oleh masih kukuhnya pengaruh paham asosiasi. Pengaruh Paham asosiasi karena, asosiasi berkaitan dengan kehidupan bersama antar suatu individu dalam suatu ikatan. Apabila kelompok sosial dianggap sebagai sebuah kenyataan di masyarakat, maka individu merupakan kenyataan yang memiliki sikap terhadap kelompok tersebut terhadap suatu kenyataan subjektif. Dan aliran prilaku (juga disebut perspektif belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposi bahwa semua dilakukan organisme termaksuk tindakan, pikiran, atau perasaan harus dianggap sebagai prilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotesis seperti pikiran. Sehingga sebuah pendidikan pengajaran terhadap pembentukan kepribadian peserta didik harus dilakukan berdasarkan muatan nilai-nilai dan moral yang nyata dan tidak menyimpang nantinya.
Pendidikan karakter merupakan konsep lama yang dibuka kembali. Dahulu, pendidikan karakter pernah diterapkan dengan nama pendidikan budi pekerti di sekolah-sekolah. Salah satu lembaga pendidikan yang sejak dulu dan hingga saat ini masih menanamkan pendidikan karakter adalah pondok pesantren. Alangkah indahnya jika anak-anak didik kita sejak awal ditanamkan pendidikan karakter. Dengan sendirinya  karakter bangsa ini akan  terbangun . Bila bangsa tersebut memberikan perhatian yang cukup untuk membangun karakter maka akan terciptalah bangsa yang berkarakter. Bila sekolah dapat memberikan pembangunan karakter kepada siswa-siswinya, maka akan tercipta para siswa yang berkarakter. Demikian pula sebaliknya. Kita faham Tuhan tidak merubah keadaan suatu kaum bila mereka tidak berusaha melakukan perubahan itu. Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai mata pelajaran agama yang masuk dalam sistem pendidikan nasional. Pendidikan agama islam harus mampu menumbuhkan kesadaran para siswa tentang pentingnya nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan sejak awal. Pendidikan agama islam merupakan proses pembentukan akhlak dan kepribadian yang baik. Hal ini dikarenakan agama Islam diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw, tidak lain adalah untuk memperbaiki akhlak sehingga nantinya manusia bisa menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur.
Previous
Next Post »

10 komentar

Click here for komentar
Unknown
admin
18 Mei 2016 pukul 10.58 ×

Luar biasa kawan

Reply
avatar
Unknown
admin
19 Mei 2016 pukul 21.28 ×

thnks brother,,,
smoga bermanfaat

Reply
avatar
fuad lovers
admin
23 Mei 2016 pukul 16.29 ×

Assalamualaikum
Mudah dperagakan
Mkasih

Reply
avatar
fuad lovers
admin
23 Mei 2016 pukul 16.29 ×

Assalamualaikum
Mudah dperagakan
Mkasih

Reply
avatar
23 Mei 2016 pukul 16.43 ×

Assalamualaikum
Sangat bermanfaat
Buat referensi

Reply
avatar
23 Mei 2016 pukul 16.43 ×

Assalamualaikum
Sangat bermanfaat
Buat referensi

Reply
avatar
Unknown
admin
25 September 2016 pukul 08.37 ×

Nice pos nya gann...!!!
smoga semakin good kedepannya

Reply
avatar

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai topik, Mohon maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbaru P*RN*G*R*FI, OB*T, H*UCK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan di tampilkan! ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment