Salah satu sifat yang luhur ialah tidak mementingkan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan orang banyak. Sesuatu yang kadang-kadang sulit namun harus kita lakukan demi kasih kita kepada orang-orang itu.
• Salah satu sifat yang luhur ialah tidak mementingkan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan orang banyak.
Sesuatu yang kadang-kadang sulit namun harus kita lakukan demi kasih kita kepada orang-orang itu. Anda tidak diharapkan menjadi pahlawan nasional yang mengorbankan nyawa untuk bangsa. Namun Anda dapat berkorban bagi keluarga Anda paling tidak. Misalnya anak-anak Anda membutuhkan uang untuk membayar sekolah, meski Anda sendiri membutuhkan uang itu untuk membetulkan rumah, tidakkah Anda lebih mementingkan biaya sekolah anak-anak?
Anak-anak hendaknya dididik sejak kecil untuk tidak mementingkan dirinya sendiri. Bila mereka bermain bersama temannya dan si teman ingin memakai mainannya, pada umumnya mereka tidak akan mengizinkannya, tetapi beri mereka pengertian bahwa tidak ada salahnya meminjamkan mainannya kepada temannya. Ajak mereka ke rumah piatu ketika Anda pergi menyumbangkan sesuatu sehingga mereka terdidik untuk melihat bahwa mereka hendaknya berbagi dengan orang-orang yang kurang beruntung. Ajaran ini akan membuat mereka mengenal belas kasih dan tidak mementingkan diri sendiri.
Ada sebuah cerita menarik dari pengarang terkenal O'Henry. Sepasang suami istri hidupnya miskin namun sangat saling mencintai. Milik mereka yang paling berharga adalah rambut panjang indah si istri dan arloji emas peninggalan kakek si suami. Menjelang hari ulang tahun perkawinan mereka, masing-masing sibuk memikirkan apa yang dapat diberikan kepada pasangannya. Si suami tahu istrinya ingin sekali membeli ikatan rambut yang indah untuk rambutnya yang tebal dan panjang. Si istri tahu si suami sudah lama menginginkan rantai mengkilat untuk jam tangannya.
Ketika hari ulang tahun perkawinan mereka tiba, dengan tergopoh-gopoh si istri pergi ke toko yang menjual rantai jam itu. Sesampai di rumah dia memanggil-manggil suaminya untuk memberikan hadiah itu. Si suami muncul sambil membawa ikatan rambut yang diidam-idamkan istrinya. Namun sewaktu dia melihat istrinya, dia terkejut sehingga ikatan rambut itu jatuh, rambut panjang istrinya sudah tidak ada.
"Apa yang terjadi dengan rambutmu, sayang?" tanyanya dengan heran. Si istri menjelaskan bahwa dia menjual rambutnya untuk membeli rantai jam hadiah bagi suaminya. Dengan berlinang-linang air mata, si suami memeluk istrinya sambil berkata "Selamat ulang tahun perkawinan, jam itu aku jual untuk membelikan hadiahmu." Masing-masing tidak dapat menikmati hadiah ulang tahun perkawinan mereka, namun mereka menyadari bahwa cinta mereka yang besar membuat mereka rela berkorban bagi pasangannya.
Baca Juga :
Manfaat Tahu Bagi Kesehatan
Manfaat dan Khasiat Air Hujan Bagi Kesehatan dan kehidupan
Demam Berdarah
Cinta adalah pendorong bagi pengorbanan Anda, di mana Anda melupakan kepentingan diri Anda demi orang lain. Cinta kepada tanah air, cinta kepada lingkungan, cinta kepada keluarga dan cinta kepada teman hidup serta anak-anak Anda. Karena itu orang yang hanya mencintai dirinya sendiri tidak akan sanggup berkorban bagi orang lain. Dari cerita di atas Anda tahu bahwa pengorbanan tidak ada sangkut pautnya dengan berapa banyak harta Anda, melainkan apa yang Anda rela korbankan bagi orang lain. Benda-benda yang bagi orang lain mungkin tidaklah berharga, namun seperti cerita di atas benda-benda itu adalah satu-satunya milik mereka yang berharga, hal ini membuat pengorbanan mereka lebih menyentuh. Belajarlah untuk memberikan apa yang terbaik dari diri Anda demi kepentingan sesama Anda.
Bagikan kepada teman-teman Anda!
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai topik, Mohon maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbaru P*RN*G*R*FI, OB*T, H*UCK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan di tampilkan! ConversionConversion EmoticonEmoticon