Seberapa besar pengaruh masalah keuangan dengan kesejahteraan rumah tangga?


Minimalisasi masalah keuangan dalam rumah tangga Anda dengan cara ini

•    Akhir-akhir ini permasalahan rumah tangga semakin menjadi kompleks.
        Di mana-mana Anda mungkin mendengar dan menyaksikan bagaimana permasalahan tersebut akhirnya memengaruhi kesejahteraan rumah tangga mereka. Munculnya kasus-kasus rumah tangga yang penyebabnya adalah masalah keuangan.
Meskipun rumah tangga adalah skala kecil dari masyarakat, namun perlu perhatian dan penanggulangan yang cepat karena pengaruhnya besar bagi kesejahteraan setiap anggota keluarga, khususnya anak-anak.

        Dalam hal ini peran orangtua, khususnya kepala keluarga adalah faktor penentu untuk menciptakan keluarga yang sejahtera. Kesejahteraan keluarga tidak dapat dipandang dari seberapa kayanya keluarga tersebut. Tidak selamanya rumah tangga yang bergelimang harta pasti sejahtera. Ada kalanya dalam kesederhanaan, kesejahteraan keluarga dapat dirasakan. Kebahagiaan tidak bisa diletakkan pada satu sisi saja. Artinya, kebahagiaan tidak bisa diukur dari sisi materi saja melainkan sisi spiritual Anda. Jika kedua sisi terpenuhi dengan seimbang, maka rumah tangga tersebut akan sejahtera lahir dan batin.

        Masalah ekonomi yang paling sering menjadi penyebab masalah keluarga terjadi adalah ketika suami sebagai kepala rumah tangga tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga, serba kekurangan, dan ketidakmampuan menyelesaikan utang atau tagihan-tagihan rumah tangga. Kalau keadaannya sudah seperti itu, antara suami dan istri bisa saling menyalahkan, menuntut, tidak lagi saling menghormati, akibatnya pendidikan anak akan terganggu, kebutuhan anak tidak terpenuhi, terjadi pertengkaran, retaknya pernikahan dan masalah-masalah lainnya.

Selalu ada jalan keluar untuk memperbaiki keadaan ekonomi Anda dan menyelesaikan masalah keluarga:

•    1. Komunikasi
      Komunikasi yang baik antar anggota keluarga adalah cara ampuh untuk menyelesaikan masalah yang ada. Luangkan waktu sejenak dan ajak semua anggota keluarga untuk duduk bersama berdiskusi apa yang menjadi beban. Beri kesempatan kepada seluruh anggota keluarga mengungkapkan unek-unek dan keinginannya. Dengan demikian, masing-masing merasa bahwa pendapatnya dihargai. Buat keputusan yang terbaik dengan pertimbangan bersama.

•    2. Selalu bersikap positif
      Sangat sulit bagi seseorang untuk bersikap positif dalam keadaan ekonomi yang terhimpit. Keuangan boleh sulit dan memprihatinkan namun hati dan pikiran tidak boleh kacau. Jangan sampai keadaan memengaruhi kejiwaan dan pikiran Anda menjadi negatif, tetapi ubah cara pandang Anda untuk fokus mencari jalan keluar dari permasalahan Anda.

•    3. Belajar dari pengalaman orang lain
      Saya yakin, bukan hanya Anda saja yang terjebak pada masalah keuangan dalam rumah tangga. Di luar sana, ada banyak rumah tangga yang mengalami hal yang sama. Nah, itulah kesempatan Anda untuk belajar. Belajar mencari tahu bagaimana rumah tangga yang lain menyikapi masalah keuangannya, bagaimana mereka mencari solusi sampai akhirnya mereka bisa bebas dari masalah keuangan yang membelit rumah tangga mereka dan bagaimana mereka bisa menciptakan rumah tangga yang kembali sejahtera. Pengalaman orang lain dapat dijadikan guru yang berharga.

Baca Juga :

Cara Mengatasi Penyakit Kelamin
Lakukan 7 Tindakan ini Saat Kepala Sering Pusing
Waspada inilah Ciri-ciri Penyakit Kelamin pada Wanita

•    4. Hindari kekerasan
     Saling menyakiti, menyalahkan, bersikap anarkis tidak akan memperbaiki keadaan keuangan Anda. Yang ada, keadaan semakin buruk. Bagaimanapun kondisinya, ingat status Anda dalam keluarga. Suami tidak boleh menyalahkan istri, istri tidak boleh menyudutkan suami, anak-anak tidak boleh menuntut orangtua. Emosi hanya memunculkan masalah baru.

•    5. Berani melangkah
     Jika ketidaksejahteraan rumah tangga disebabkan karena krisis ekonomi keluarga maka Anda harus membangun kembali perekonomian keluarga Anda. Satu-satunya cara yaitu berani melangkah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dengan bekerja keras, rela berkorban, tidak malu, ikhlas dan yang paling utama harus yakin. Semua perjuangan butuh pengorbanan dan tidak ada pengorbanan yang sia-sia.

Baca, hidupkan, bagikan!

Previous
Next Post »

Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai topik, Mohon maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbaru P*RN*G*R*FI, OB*T, H*UCK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan di tampilkan! ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment