Ucapkan empat kata sederhana untuk mengubah Anda, pasangan Anda dan yang paling penting adalah, menyelamatkan pernikahan Anda.
• Saya menghadiri pernikahan dari sebuah pasangan muda yang terlihat sangat bahagia dan siap menjalani babak baru dalam kehidupan mereka. Sambil saling berpegangan tangan dan memandang satu sama lain, saya melihat mempelai wanita membisikkan kata cinta pada mempelai pria.
Pemimpin upacara pernikahan tersebut adalah seseorang yang lebih tua dan ia berkhotbah memberikan saran-saran pada kedua mempelai. Saya memperhatikan beberapa saran seperti "mencintainya setiap hari" dan "menjadi sahabat bagi satu sama lain" yang terus disampaikan.
Namun sebuah kalimat yang ia sampaikan, cukup membuat saya terkejut. "Ada saatnya, terkadang Anda akan terbangun dan merasa tidak menyukai satu sama lain," ungkapnya. Hmmm, apakah ini benar? Apakah dia berkata sangat jujur pada pernikahan seseorang?
"Dan terkadang, salah satu dari Anda akan percaya bahwa Anda benar sedangkan yang lain berpikir mereka lah yang benar. Anda lalu akan pergi sambil berpikir, 'Sayalah yang benar. Dan saya tidak akan bergerak sampai pasangan saya melakukannya,' dan ia pun sebaliknya."
Seluruh orang di ruangan mendengarkan apa yang dikatakan pemimpin tersebut kepada kedua pasangan. Dia kemudian menyampaikan kepada kedua mempelai kunci melewati saat-saat seperti ini.
"Empat kata ini akan menyelesaikan masalah seperti ini, setiap saat." Pemimpin tersebut menghampiri mempelai pria dan berkata, "Ketika Anda merasa dalam sebuah argument bahwa Anda benar dan istri Anda salah, Anda harus mengambil nafas dalam-dalam kemudian hampiri istri Anda dan ucapkan 'Sayang, kamu mungkin benar' kepadanya."
Pemimpin tersebut kemudian menghampiri mempelai wanita dan berkata, "Saat Anda merasa dia telah melakukan kesalahan dan merusak hari Anda, Anda harus menghampiri dia dan berkata, 'Sayang, kamu mungkin benar' juga kepadanya."
"Sayang, kamu mungkin benar."
Apakah hal ini bertentangan dengan semua yang telah kita pelajari? Kita seharusnya menyadari apa yang benar dan salah, dan bisa membela diri sendiri dalam pernikahan. Mengapa mengatakan hal ini saat kita bahkan tidak mempercayainya?
Ada hal lebih dalam yang dapat saya petik dari khotbah tersebut, yaitu tentang pengorbanan dan kesombongan. Mungkin Anda akan selalu berpikir benar tentang segala sesuatu yang Anda lakukan dan ucapkan, dan ia pun sebaliknya. Langkah pertama yang dapat menyembuhkan hati Anda dan dia adalah menurunkan rasa egois Anda, lupakan tentang siapa yang benar dan siapa yang salah, dan lihat permasalahan melalui perspektif berbeda.
Jika empat kata ini disampaikan dengan sinis, atau jika diungkapkan pada akhir pertengkaran, hal ini tidak ada gunanya.
Penulis Lynn G. Robbins menyampaikan bahwa agar sebuah ekspresi meminta maaf menjadi tulus, kalimat tersebut harus disampaikan dengan cinta dan empati, tidak hanya sebagai sebuah ucapan belaka.
Akan ada waktu dalam pernikahan di mana Anda akan merasa sedih dan tersakiti. Dan terkadang, Anda juga akan benar. Apapun kondisi Anda saat itu, saya setuju dengan si pemimpin acara tersebut. Jangan ragu ucapkan empat kata tersebut, karena Anda suda memilih untuk menikah dengan orang yang sama setiap saat.
Anda suka artikel ini? Bagikan..
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai topik, Mohon maaf komentar dengan nama komentator dan isi komentar yang berbaru P*RN*G*R*FI, OB*T, H*UCK, J*DI dan komentar yang mengandung link aktif, Tidak akan di tampilkan! ConversionConversion EmoticonEmoticon